Permasalahan Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku PT. Jogja Graha Selaras



            PT Jogja Graha Selaras adalah perusahaan yang bergerak dibidang properti dan developer. Perusahaan yang berkantor pusat di Yogyakarta ini awalnya merupakan perusahaan yang membangun proyek perumahan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, namun ketika 60% saham PT Jogja Graha Selaras dimiliki oleh KR Grup, perusahaan ini mulai melakukan pembangunan perumahan untuk masyarakat golongan menengah ke atas. Kegiatan utama perusahaan ini adalah melakukan kegiatan pembangunan atau pelaksanaan proyek dan kegiatan operasional lainnya yaitu kegiatan operasional kantor serta kegiatan operasional penjualan.

PT. Jogja Graha Selaras pada saat ini menggunakan sistem manual dengan menggunakan buku untuk mengelola persediaan bahan baku. Sistem ini masih mengandung beberapa kelemahan diantaranya adalah pencatatan persediaan masuk dicatat berdasarkan supplier dan tidak dicatat berdasarkan jenisnya. Pencatatan persediaan keluar dicatat berdasarkan kavling konsumen dan bukan berdasarkan jenisnya. Ketika perusahaan ingin mengetahui stok persediaan sewaktu - waktu, manajemen akan kesulitan mengidentifikasikan jumlah persediaan bahan baku yang tersedia.

Manajemen PT Jogja Graha Selaras seringkali melakukan pembelian barang berdasarkan laporan dari petugas gudang yang mengacu pada hitungan harian dan tidak berdasarkan kartu stok. Jumlah stok persediaan yang didapatkan oleh manajemen adalah jumlah stok fisik sehingga kemungkinan terjadi pemborosan material atau kerusakan material sulit teridentifikasi. Adanya informasi mengenai persediaan bahan baku menjadi hal penting bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi dan pembangunan. Informasi mengenai bahan baku digunakan untuk mengontrol ketersediaan bahan baku. Bahan baku yang terlalu banyak akan menumpuk di lapangan dan membuat kemungkinan kerusakan bahan baku semakin besar. Sedangkan ketika bahan baku tidak tersedia atau bahan baku belum dikirim akan berdampak pada penangguhan konstruksi dan dapat diartikan suatu kerugian besar bagi perusahaan karena progres pembangunan tidak berjalan sedangkan biaya tetap

Informasi mengenai persediaan bahan baku dapat digunakan juga untuk mencegah terjadinya bahan baku material yang menumpuk yang berdampak pada meningkatnya resiko kerusakan bahan baku yang merugikan perusahaan dan berdampak juga pada tertahannya modal, sehingga akan mengganggu perputaran arus kas.

            Dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Jogja Graha Selaras harus mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan sistem transaksi pada bahan baku persediaan. Perusahaan tersebut dapat menggunakan sistem informasi akuntansi untuk mengoptimalkan sistem transaksi bahan baku dengan mempertimbangkan hal – hal yang menjadi kebutuhan perusahaan seperti :

  1.  Perusahaan dapat mengembangkan kartu persediaan dan kartu gudang secara elektronik.
  2. Adanya proses laporan keuangan seperti laporan biaya proyek dan laporan arus kas secara terintegrasi.
  3. Perusahaan dapat mengembangkan sistem informasi akuntansi secara online agar dapat diakses dan dapat mencetak laporan dimana saja.

 

 Referensi : https://123dok.com/document/qmjgg47q-perancangan-sistem-informasi-akuntansi-persediaan-bahan-jogja-selaras.html


Komentar