Penerapan Dokumen GCG di Suatu Perusahaan

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN 

Studi Kasus pada PT.NATURAL NUSANTARA

Latar Belakang

PT Natural Nusantara (PT.NASA) ini didirikan karena keprihatinan mendalam yang terjadi terhadap kondisi ekosistem di muka bumi yang mengalami proses kerusakan akibat pengembangan dan rekayasa kimia dasar dengan dosis dan pengaplikasian yang kurang bijaksana yang dampaknyajuga akan berujung pada manusia. Secara lebih khusus dan mendalam juga dicermati kondisi dunia agrokompleks di Indonesia dimana aspek yang paling mendasar yaitu objek (menyangkut tanaman, ternak, ikan) dan subyek (menyangkut pelaku pertanian/petani) yang masih memprihatinkan. Atas dasar kondisi tersebut, pada tahun 1985 telah dilakukan penelitian dan pengembangan untuk perbaikan lingkungan yang bertujuan untuk aspek objeknya dahulu yang hingga sekarang telah menghasilkan banyak produk dan teknik budidaya di bidang agrokompleks yang semuanya berasaskan Back to Nature. Hasil-hasil yang didapat dari kegiatan penelitian dan pengembangan pada awalnya berwujud produk pupuk organik cair dan Hormon/Zat pengatur Tumbuh 30 Organik juga beberapa teknik budidaya banyak dimanfaatkan untuk keperluan internal selain juga kepada lingkungan dan belum disebarluaskan. Sebagai wujud implementasi asas Back to Nature yang berlaku untuk semua mahluk hidup termasuk manusia di dalamnya maka semenjak tahun 2002 Riset &Development juga dikembangkan ke produk-produk alam untuk manusia dimana Indonesia juga mempunyai potensi yang sangat besar di bidang ini Pada 1 Oktober 2002 ditetapkan untuk disebarluaskan dengan sistem jaringan. Pengembangan aspek subyek (SDM pertaniannya) dilakukan melalui sistem jaringan bertahap diharapkan dapat ter-wp grade (meningkat) di sisi pola (pikir),mental, motivasi, keilmuan dan permodalan dengan cukup efektif, efisien dan cepat.

Variabel Penelitian

GCG melalui penerapan prinsip dasar Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness, pada penelitian ini dicerminkan dan diukur dengan enam cakupan penilaian riset, yaitu :

  1. Komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik, Perusahaan Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan adalah sistem CG yang mendorong anggota perusahaan untuk menyelenggarakan GCG dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan
  2. Hak pemegang saham dan fungsi kepemilikan kunci, Hak Pemegang Saham dan Fungsi Kepemilikan Kunci adalah sistem CG yang dapat melindungi dan memfasilitasi pemenuhan hak-hak pemegang saham.
  3. Perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham, Perlakuan yang Setara terhadap Seluruh Pemegang Saham adalah sistem CG yang dapat menjamin adanya perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing. Semua pemegang saham harus diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan tanggapan yang efektif terhadap pelanggaran hak-hak pemegang saham.
  4. Peran stakeholders dalam tata kelola perusahaan, Peran Stakeholders dalam Tata Kelola Perusahaan adalah sistem CG yang dapat mengakui hak-hak para stakeholder yang telah ditetapkan oleh hukum atau melalui perjanjian kerjasama, dan mendorong kerja sama yang aktif antara perusahaan dan para stakeholder dalam penciptaan kesejahteraan,  lapangan kerja, kondisi keuangan perusahaan yang sehat serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan.
  5. Pengungkapan dan transparansi, Pengungkapan dan Transparansi adalah sistem CG yang dapat menjamin terlaksananya kelengkapan pengungkapan dengan tepat waktu dan akurat atas semua informasi material yang berkaitan dengan perusahaan melalui berbagai media.
  6. Tanggung jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, Dewan Direksi Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah sistem CG yang dapat menjamin pelaksanaan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi terhadap pengelolaan perusahaan

Instrumen atau Alat Pengumpulan Data

Uji Reliabilitas Setelah diketahui validitas instrumen, perlu dilakukan uji reliabilitas yaitu untuk menguji apakah instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.Untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif dapat dipercaya, maka perlu di tes reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach . Dalam hal ini perhitungannya juga menggunakan bantuan komputer program SPSS

Uji Validitas Uji validitas berhubungan dengan ketepatan pengukuran, artinya apakah instrumen yang disusun seorang peneliti tepat mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengetahuinya tingkat validitas item kuesioner dalam penelitian ini digunakan analisis korelasi dari Pearson's Product Moment (i mana perhitungannya menggunakan bantuan komputer program SPSS. Itemitem, dinyatakan valid apabila r hitung yang dihasilkan lebih besar dari nilai r tabel

Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan, dalam penelitian ini menggunakan Data primer. Dalam memperoleh data primer, penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu salah satu metode pengumpulan data primer yang informasinya diperoleh melalui permintaan keterangan-keterangan kepada responden, dan cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengajukan daftar pertanyaan atau kuisioner.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah pemimpin dari PT. NASA, yang meliputi direksi, Dewan Komisaris, jajaran manajer, serta supervisor dari PT.NASA.

Sample

Dalam penelitian ini digunakan sample sebanyak delapan (9) orang responden, yang terdiri dari satu (1) orang Presiden Komisaris, satu (1) orang Komisaris, satu (1) orang Direktur Utama, dua (2) orang Manager, dan empat (4) orang Supervisor

Analisis dan Pembahasan

1. Penerapan GCG terhadap Aspek Komitmen Tata Kelola Perusahaan



Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penerapan GCG berdasarkan aspek komitmen terhadap tata kelola perusahaan memiliki rata-rata sebesar76,889. Nilai ini diatas nilai rata-rata ideal yaitu 70 dengan demikian penerapan Good Corporate Governance pada aspek komitmen terhadap tata kelola perusahaan dapat dipercaya. Hasil statistik t menunjukkan nilai sebesar 1,412 dengan probabilitas sebesar 0,196 yang nilainya diatas 0,05 maka Ha ditolak yang berarti penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek komitmen terhadap tata kelola perusahaan masih sama dengan angka minimal yaitu 70 yang berada pada kriteria dapat dipercaya. Hal ini berarti komitmen terhadap tata kelola perusahaan adalah sistem GCG mendorong anggota perusahaan untuk menyelesaikan GCG dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Walupun tidak signifikan namun jika dilihat dari rata-rata > 70 dapat dinyatakan bahwa penerapan aspek ini dapat dipercaya

2. Penerapan GCG terhadap Hak pemegang saham



 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penerapan GCG berdasarkan aspek Hak pemegang saham memiliki rata-rata sebesar 84. Nilai ini diatas nilai rata-rata ideal yaitu 70 dengan demikian penerapan GCG pada aspek Hak pemegang saham dapat dipercaya. Hasil statistik t menunjukkan nilai sebesar 2,746 dengan probabilitas sebesar 0,025 yang nilainya dibawah 0,05 maka Ha diterima yang berarti penerapan GCG berdasarkan aspek Hak pemegang saham jaxm diatas angka standar (dipercaya) dengan angka minimal yaitu 70 yang berada pada kriteria dapat sangat terpercaya. Hal ini berarti perusahaan telah mampu melindungi dan memfasilitasi penenuhan hak-hak pemegang saham. Dengan penerapan yang sangat terpercaya ini berarti perusahaan telah memberikan laporan tahunan , semesteran, kwartalan, secara tepat, serta perusahaan mampu memberikan notulensi rapat kepada pemegang saham sehingga pemegang saham mampu memperoleh gambaran yang akurat, andal dan mutahir mengenai informasi keuangan yang diberikan oleh perusahaan.

3. Penerapan GCG terhadap Perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham



Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek Perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham memiliki rata-rata sebesar 82,889. Nilai ini diatas nilai rata-rata ideal yaitu 70 dengan demikian penerapan Good Corporate Governance pada aspek Perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham dapat dipercaya. Hasil statistik t menunjukkan nilai sebesar 2,790 dengan probabilitas sebesar 0,024 yang nilainya dibawah 0,05 maka Haditerima yang berarti penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek Perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham jauh diatas angka standar (dipercaya) dengan angka minimal yaitu 70. Karena signifikan diatas angka 70 maka kriteria penerapan ini sangat terpercaya. Hal ini berarti perusahaan telahmemberikan perlakuan yang setaraterhadap seluruh pemegang saham sehingga sistem Good Corporate Governance ini dapat menjamin terhadap pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing. semua pemegang saham telah diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan tanggapanyang efektifterhadap pelanggaran hak-hakpemegang saham. 

4. Penerapan GCG terhadap Peran Stakeholders dalam Tata kelola perusahaan




Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek Peran Stakeholders dalam Tata kelolaperusahaan memiliki rata-rata sebesar 81,2122. Nilai ini diatas nilai ratarata ideal yaitu 70 dengan demikian penerapan Good Corporate Governance pada aspekPeran Stakeholders dalam Tatakelola perusahaan dapat dipercaya. Hasil statistik t menunjukkan nilai sebesar 2,431 dengan probabilitas sebesar 0,041 yang nilainya dibawah 0,05 maka Ha diterima yang berarti penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek PeranStakeholders dalamTata kelola perusahaan jauh diatas angka standar (dipercaya) dengan angka minimal yaitu 70. Karena signifikan diatas angka 70 maka kriteria penerapan ini sangat terpercaya. Hal ini berarti perusahaan telah mendorong kerjasa mendorong kerja samayang aktif antara perusahaan dan parastakeholder dalam penciptaan kesejahteraan, lapangan kerja, kondisi keuangan perusahaan yang sehat serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan. 

5. Penerapan GCG terhadap Pengungkapan dan transparasi



Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek Pengungkapan dan transparasi memiliki rata-rata sebesar 74,37 Nilai ini diatas nilai rata-rata ideal yaitu 70 dengan demikian penerapan Good Corporate Governance pada aspek Pengungkapan dan transparasi dapat dipercaya. Hasil statistik t menunjukkan nilai sebesar 0,888 dengan probabilitas sebesar 0,401 yang nilainya diatas 0,05 maka Ha ditolak yang berarti penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek Pengungkapan dan transparasi masing sama angka standar (dipercaya) dengan angka minimal yaitu 70. Karena tidak signifikan maka kriteria penerapan ini terpercaya. Hal ini berarti perusahaan telah memberikan kelengkapan pengungkapan dengan tepat waktu dan akurat atas semua informasi material yang berkaitan dengan perusahaan melalui berbagai media

6. Penerapan GCG terhadap Tanggang jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi



 Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek Tanggang jawab dewan komisaris dan dewan direksi memiliki rata-rata sebesar 70,83 Nilai ini diatas nilai rata-rata ideal yaitu 70 dengan demikian penerapan Good Corporate Governance pada aspek Tanggang jawab dewan komisaris dan dewan direksi dapat dipercaya. Hasil statistik t menunjukkan nilai sebesar 0,207 dengan probabilitas sebesar 0,841 yang nilainya diatas 0,05 maka Ha ditolak yang berarti penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek Tanggang jawab dewan komisaris an dewan direksi masing sama angka standar (dipercaya) dengan angka minimal yaitu 70. Karena tidak signifikan maka kriteria penerapan ini terpercaya. Hal ini berarti perusahaan telah memiliki komite audit yang dipimpin komisaris independent dengan anggota yang berasal dari pihak eksternal dan sudah berjalan dengan baik. Selain itu komite audit dan komisaris independent yang dimiliki memiliki kompetensi yang baik, dan telah melaksanakan tugasnya seperti melakukan rapat sekurang-kurangnya 1 kali dalam 3 bulan, komite audit dapat bekerjasama dengan auditor internal, melakukan telaah terhadap keadaan dan kinerja perusahaan. Begitu juga dengan dewan komisaris telah bersungguh-sungguh serta memiliki tanggung jawab pribadi dalam menjalankan fungsi dan tugas.

Kesimpulan 

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate Governance pada PT. NASA Yogyakarta berjalan dengan baik dengan predikat terpercaya dan sangat terpercaya. Hasil pada masing-masing aspek dapat disimpulkan sebagai berikut : 

1. Penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek komitmen terhadap tata kelola perusahaan masih sama dengan angka minimal yaitu 70 yang berada pada kriteria dapat dipercaya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata > 70 dan namun tidak signifikan. 

2. Penerapan Good Corporate Governance berdasarkan aspek Hak pemegang saham jauh diatas angka standar (dipercaya) dengan angka minimal yaitu 70 yang berada pada kriteria dapat sangat terpercaya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata > 70 dan signifikan. 

3. penerapan Good Corporate Governance pada aspek Perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham dapat dipercaya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata > 70 dan signifikan. 

4. Penerapan GoodCorporate Governance pada aspek Peran Stakeholders dalam Tata kelola perusahaan dapat dipercaya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata > 70 dan namun tidak signifikan 60 

5. Penerapan Good Corporate Governance pada aspek Pengungkapan dan transparasi dapat dipercaya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata > 70 dan namun tidak signifikan. 

6. Penerapan Good Corporate Governance pada aspek Tanggang jawab dewan komisaris dan dewan direksi dapat dipercaya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata > 70 dan namun tidak signifikan


Referensi :

https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/14589


Komentar